Sunday, March 25, 2012

Sakit Hati


Aku adalah manusia yang baru membuka mata disaat kebanyakan orang makan siang, dan siklus ini selalu berulang. Kesenangan malam ini hanya tuk sembuhkan diri, yang terluka oleh dunia yang teramat palsu, kemanapun kumelihat, ada jiwa yang tersesat, mawar merah yang terinjak telah membakarku,

Tahu kah aku bahwa dikte itu tertuju padaku,
Alasan mengapa selalu aku yang dikendalikan,
Alasan bahwa diri ini hanya boneka kehidupan mereka,
Agar tujuan hidup mereka tercapai karenaku,

mereka lah aktor dibelakang layar,
menggantungkan nasib dengan peraduan nasibku,
on the surface, diri ini diinjak-injak,
dan dimata mereka diskriminasi ini adalah entertainment,
Underground, diri ini dipuja-puja,
dan dimata mereka hiperbola ini adalah entertainment,

The End??? Not yet....

Mungkin Degradasi kehidupanku menjadi streaptease di mata- mu,
Hanya saja Lakon duniawi, memaksa diri ini menjadi split personality,
Namun dalam diamku, I just want you to know, aku mencoba cari celah untuk diserstir dari kehidupan-mu,
Sebelum ku pergi, Ingin ku berlari dan tegak berdiri di border-line, mengacungkan jari tengah lalu berteriak lanTang: F**k Everything that you stand for!

My apologize :)

Daily Stupid Notes


Cak kita maki dulu segala kebobrokan kita hari ini,
Pagi nan cerah seiring tambahan usia dihari ini, disaat mata terbuka, masih menghirup udara segar, karunia ilahi ini lewat begitu saja tanpa ada rasa syukur bahkan nyaris tak tahu diri, (yach karena subuhnya jam 07.00),

Rasa malas tuk mencari rejeki tetap saja timbul di alam pikiran, membuat langkah ini lunglai dan terpaku saja di depan sofa, lalu melirik ke arah jarum jam (07.20) lalu pergi mandi dan membersihkan sisa peluh mimpi basah semalam, dan ... 15 menit terlewatkan di kamar mandi, dengan segala macam kegiatan tentunya (gosok gigi, cuci rambut, cuci muka, sabunan, cukur kumis, jenggot de el el). keluar dari kamar mandi, setel baju, atur sana sini, setel rambut, pake bedak, pake parfum, berkocak pinggang, bergaya di depan cermin... ducchh semuanya dechhhh (

Gubrak, 07.50 (aneh, kok ke kantor harus tepat waktu...Shubuhnya ndak tepat waktu kok???), engkol motor, brum bruuummmm brrrruuuummmm, tancap gas lalu cawwwwww....(waduh lupa pamitan, padahal orang-orang yang dicintai begitu tulus menunggu sapaan kita...hehe eheh pazztinya mereka juga melepas kita dengan doa sepenuh hati)

NYampe kantor...laperrrr!! uppsss tunggu dulu, biar aman mending setor muka dulu ke supervisor atau ke orang-orang sekitar (biar dikira staff yang tepat waktu - - on time trusss), masuk ruangan, idupin kompiee, idupin AC, clingak clinguk cari berkas (yang ndak perlu.. biar nampak sibuk aja). kompie ready.. buka pesbuk, buka YM, yang penting nampak ada yang dibuka di depan layar... tatapan harus nampak serius, layaknya mendapatkan email yang harus di baca, padahal semuanya joke2 dan mailist antah berantah, dan yang pasti hasil cc doank dari mail orang2 penting.

08.30
Sarapan pagi,... hal yang sangat ditunggu-tunggu di hari ini. biasa, semalam tak ada kegiatan pengisian lambung, jadi pagi ini terasa berat sangat lapar.

Masuk kembali kantor jam 09.15... (alamak, sarapan aja lebih stengah jam) heheheh iya dunkzzz.. baca koran, clingak-clinguk lihat para bikers atau mobilerss atau para gadizz2 yang sarapan juga di tempat yang sama. atau nonton INBOX nya RCTI.
Sesampi kembali diruangan, sekedar basa-basi nanya kabar temen2.. lalu pergi ke ruangan belakang.. biasa .. sebatang rokok!

10.00, kembali keruangan, lihat kompie mana tahu ada email penting masuk, ternyata tak ada, ambil selembar kertas lalu keluar (seakan membawa file yang sangat urgent dan penting ,,,,, tak lupa menyematkan ID card di leher --- tanda staff yang taat peraturan (sekaligus gaya kaleee)

10.30, masi diluar ruangan sapa menyapa teman, sedikit mengulas berita hari ini, menggosip tentang kerjaan urang laen.. menggosip masalah keluarga orang, pribadi orang, atau performa orang atau gaji yang tak pernah cukup.

11.15, Lalu kembali lagi keruangan... sejenak ada kerjaan rutin. lalu kembali lalai dengan pesbuk, add sana sini, maen game, upload pics, liat pesbuk orang lain, buka kaskus, buka youtube, atau buka detik.com cari berita artis.. nge-gosip lagi....

lalu buzzz sana sini, mengharap ada balasan dari teman, sekedar basa-basi tanya kabar, ngapaen semalam, ama sapa, dimana, trus dan trus, ada gosip apa hari ini, makan dimana nanti?, ma sapa,

11.50, pertanyaan terakhir melalui ym.. Makan dimana????

12.15, keluar ruangan, sambil menunggu teman2 bareng lunch. Menunggu mereka saja sudah memakan waktu setengah jam. dan akhirnya tempat yang dituju dan disepakati  juga lumayan jauh, maklum deh, makanan yang di hunting harus yang bernilai dan bercita rasa, bukan hanya makanan biasa.

12, 45. Tiba di tempat makan dan biasa sambil makan tetep cuap-cuap sambil komentar masakan, minuman, sekedar basa- basi dan tetep... gosip jalan terus.

13. 45 hah? makan siang sejam? ya iyalah, kan sambil membahas ini itu.

14. 15. Tiba kembali di kantor.


17.15.. PULANG! (jadi Job desk ku APA??) hahahahahha

18.00 tiba dirumah dengan sedikit muka dibuat lesu (biar disambut bak satria yang baru pulang perang BADAR) nah.. sang istri pasti dengan sukarela tersenyum semanis mungkin, lalu meenyambut dengan ramah, bikin teh dingin, atau merayu dengan mesra auuughhh, nikmatnya dunia ini. MUNAFIK ( kebobrokan nomor berapa nih)

18.30 mandi sore lalu pergi ke mesjid (pamit ma istri ke mesjid, padahal belok ke kedei kupi-- maklum parte dah nunggu sedari tadi)

20.00 bal;ik kerumah, makan malam ditemani istri (walau istri ngomel-ngomel tapi tetep senyum menemani kita  makan..) biar istri terpaksa dech lahap dengan selahap mungkin, padahal dah kenyang dari tadi di kedei kupi.

20.30, minta dipijitin ama istri , kelelahan urusan kantor (alasan lumrah toch) sambil gantian mijit istri (alasan capek masak toch...) tapi asyik dech saling mijit yang akhirnya pasti menjadi pertempuran yang menyebabkan pertumpahan keringat, tapi tetepa syik juga...

21 45. capek laluu tertidur (isya?? lewat lah...mana ada lagi niat mandi junub malam-malam??) dan tertidurlah kita dalam keadaan tak suci)

AMPUN DAH.... kebobrokan apa lagi yach besok?

Tetap asyik

Galau? What the Fuck is that Mean?


Bumiku berpijak tak lagi bersenandung syahdu
Langitku beratap tak lagi berwarna biru
Disini langkahku terpaku meratap sendu
Alangkah hitamnya catatan masa lalu

Singgasana dunia amat indah berkilau
Penghuni dunia amat lalai mengigau
Keindahan semu namun hati selalu galau
Mati ku tak siap, maut pun selalu memantau

Ilahi lastu lil firdausi ahlan

Multi Talented Artist


Pada suatu sesi press conference, seorang artis yang sedang naik delman ech naik daun tengah berada dalam suatu ruang untuk diwawancara alias bicara-bicara tentang dirinya sendiri dan juga tentang sinetron terbaru yang sedang booming. Vina Pemandu wisata,

MD : Kawan-kawan sekalian, selamat siang dan selamat datang.

VP : terima kasih atas waktu dan mata-mata kalian yang jelalatan melihat bodi saya. Dan terimakasih juga atas atensi para pemirsa televisi di seluruh negeri ini, yang telah  setia menanti-nanti setiap kali sinetron saya tayang. Sungguh tidak terlukiska betapa senangnya hati ini, dulu sewaktu saya masih kecil, mimpi ini seperti pungguk merindukan bulan, mustahil. Dan saat ini, saya bahagia tak terkira, saya dapat duduk disini, berbicara didepan para rekan pers sekalian, dan juga disaksikan oleh seluruh orang di pelosok negeri. Saya sangat bahagia, tak terlukiskan lagi apa dan bagaimana kebahagiaan saya saat ini.

CD : Berapa episode rencana kontrak dengan MVD?

VP : Kemungkinan kontrak udah ditandatngani sebesar 100 episode, namun jika nanti diinginkan oleh pemirsa, maka bisa ditambah menjadi 1000 episode atau bahkan sinetron yang takkan ada endingnya alias seumur hidup saya.

CD : Hah????

VP : iya bener, sang produser sudah sangat tertarik dengan akting saya, dia bilang akting saya sangat bagus dan tak ada matinya... sinetron ini hidup karena ada saya, yang lain kan cuman figuran semata. Jadi wajar kalau saya menjadi bintang.

CD : narsis amat ich lo??

VP : biasa aja dunkkk.. kan saya artisnya bukan anda

Monday, March 12, 2012

All Hope IS GONE - Vol. 2


I absolutely understand you are already 18 years old, and able to differ which is good and which is in the contrary. Some words may be against the law or impolite accordingly with your faith, however, they are published under recognition of local court and emotionally acceptable, for some reasons...
So without further ado here is the 'shit':

"Oh God, apakah ini hidup yang kau berikan padaku?", batin Joey semakin tersedak saat bayangan hidup yang kelam lagi-lagi menghinggapi alam pikirannya. Julukan pengangguran yang kian hari semakin memuakkan telinga tetap saja disandang. Tatapan miris para tetangga, kadang dengan bibir sungging ibu-ibu tetangga yang sedang mengerubuti sayuran di kios sebelah sambil menggosip tentang Joey si Penganggur kelas kakap. Bibir mencibir terkadang hingga monyong. Kehidupan abadi sang perempuan yang senang menggosip kehidupan orang lain. Takkan pernah puasnya membicarakan kebobrokan orang lain. Tak pernah berkaca pada diri sendiri, tak pernah mau introspeksi diri sendiri. Senang dengan kesusahan orang dan susah dengan kesenangan orang lain. Alam pikiran konyol, bodoh, namun tak pernah mau sadar. Entah kenapa para wanita tua ini masih saja senang mencibir, padahal usia mereka sudah diambang pintu kubur. Bahkan bila ditilik lebih dalam, ternyata kehidupan mereka tak jauh berbeda dengan apa yang mereka cibirkan, lebih buruk malah. Namun itulah wanita, mampu menutup segala kekurangan diri dengan cara yang lebih keji, yaitu....menghibahkan kekurangan itu pada orang lain, setidaknya menggosipkan kekurangan tersebut.

Jikalau saja kesempatan itu datang kembali, (walau kata nenek moyang, kesempatan itu tak datang dua kali) namun Joey bertekad untuk segera menangkap dan takkan melepasnya kembali dengan sia-sia. Terlalu banyak beban yang sedang dipikul, beban finansial, dan yang paling sakit adalah beban moral untuk hidup dilingkungan sosial yang sedemikian kompleks. Kesempatan kerja pertama sebagai seorang guru, melalui jalur tes pns, GAGAL!
kesempatan tersebut hanya akan terulang tahun depan, itu pun kalau pemerintah pusat dan lokal bermurah hati masih mau membuka kesempatan secara demokratis di daerah ini. Sudah sedemikian banyak para calon guru tetap yang mengadu nasib melalui tes PNS. Namun hanya secuil dari mereka yang beruntung. Itupun kebanyakan yang sudah mengabdikan diri mereka disekolah-sekolah sebagai guru honor, atau juga mereka yang memang punya akses terhadap orang-orang penting diatas puncak kekuasaan sana, atau memang mereka yang berkompeten (hemmm sedikit jumlahnya). "Shit, 11 bulan menunggu untuk mendapat kesempatan?"...Joey tercenung sambil menatap langit kamar. Kesempatan tersebut belum tentu juga membawanya bisa lulus. Namun kesempatan tetaplah kesempatan. Peluang 1 % diantara 99,99%.

Sakit sekali saat harus menderita tanpa tahu sebab musabab. Harus rela menerima segala hal yang mereka sebut dengan kata 'takdir'. Sampai-sampai Joey sempat berkata: 'Apa iya takdir itu tak dapat dikendalikan'. Siapa didunia ini yang mau hidup menderita, siapa diantara mereka yang ingin hidup dibawah kendali orang lain. Semua insan ingin diatas, tidak ingin dipijak-pijak, apalagi harga diri nya. Si tukang parkir pastinya tidak pernah menduga bila hidupnya harus tergantung dari peluit busuk dan berdiri mengatur kendaraan dibawah terik panas matahari, dibawah derasnya hujan, hanya tuk mendapatkan Rp 1000,-. Ia hanya bisa menatap kendaraan-kendaran mewah mampir sebentar dan berlalu, Ia hanya bisa melirik gadis manis dan nyonya serta om-om itu duduk manis dijok kendaraan dengan full AC juga musik bahkan juga setelan video Car LCD. Seratus persen melenceng dari mimpi masa kecilnya dulu.

Sekali waktu, si anak itu juga pasti pernah bermimpi tuk dapat makan di dalam Restoran mewah. Namun akibat takdir, ia hanya bisa duduk menggendong adiknya, memasang muka sesedih mungkin dan menyodorkan ember kecil, berharap orang yang telah kenyang makan rela berbagi berbagi kenikmatan, walalu cuma recehan. Sesekali mungkin rejeki menghampirinya, namun tak jarang ia hanya mendapatkan lirikan pedas, atau ucapan kata 'maaf'. Dilain waktu ia bisa saja menjadi santapan para Satpol PP, yang siap sedia dengan senang hati menendang ember kecilnya, lalu meludahi adik kecilnya, memaki dengan kata-kata yang belum ia pahami. Nah, apakah itu juga takdir? dan apakah semua itu harus ia jalani dengan sepenuh hati? harus dapat mengambil hikmah? anak seperti itu belum mengerti mengambil hikmah, yang ia tahu hanya mengambil uang yang diberikan orang-orang yang mau berbagi rejeki. Bukan mengharapkan makian, bukan mengharapkan nasehat dan ocehan dari ustadz bajingan.

Di dunia sebelah sana, seorang ABG dengan langkah pasti berjalan memasuki mall, disana teman-temannya yang lain sudah berkumpul, bercanda tawa. Si gadis punya HP yang lumayan bermerk mahal, di jarinya yang lain kunci mobil mewah keluaran terbaru. Dompet berwarna pink berisi berbagai macam ATM, siap digesek ke segala merk BANK. Beli baju baru, celana baru, sepatu, make up, atau HP baru lagi, bukanlah hal yang susah. Baginya semua itu tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan segala kemewahan lainnya yang dapat ia raih hanya dengan menenagadahkan telapak tangannya kepada sang PAPA atau MAMA. Sekali lagi Takdir kah itu! ANJING

All Hope IS GONE


I absolutely understand you are already 18 years old, and able to differ which is good and which is in the contrary. Some words may be against the law or impolite accordingly with your faith, however, they are published under recognition of local court and emotionally acceptable, for some reasons...

Ogah ngomongin politik, namun dengan berat hati batasan ini dilanggar juga.
Keterpaksaan ini hasil dari kejengahan melihat tingkah laku poli-Tikus menjelang Pilkada. Pertarungan argumen, adu debat kebenaran dengan dalih kepentingan rakyat, menjadi makanan di harian media. Headline media kebanyakan disuguhi tampilan lay-out politik dengan judul-judul implisit yang mengundang pembaca untuk melek. Hari demi hari wajah-wajah 'mereka' di media seakan mengalahkan kapasitas jam terbang artis. Pembahasan bolak balik hingga balik ke bolak tak kunjung habis. Satu argumen dibantah dengan argumen lainnya, saling menjatuhkan, saling sodok, saling menyalahkan dengan menggunakan bahasa intelek.

Memang perdebatan politik sangat mengasyikkan bagi sebagian orang. tapi garis bawahi sekali lagi, 'sebagian orang'! Dan dari sebagian orang itu, satu dua adalah pemangku kepentingan pribadi atau kelompok, tiga atau empat anak buah, lima atau enam tim sukses, dan tujuh atau delapan simpatisan, sisa lainnya pemantau setia. Ada jaminan sebagian orang ini bekerja untuk rakyat? sepertinya iya jika mengutip simbol atau slogan mereka (baca:slogan)

Pernahkah terbayangkan oleh kalian? bahwa pemimpin yang selama ini terpilih hakikatnya adalah hasil dari pertarungan perdebatan kepentingan. Wow, apa tidak salah? memilih pemimpin dengan pertarungan calon-calon? Memang selayang pandang tidak buruk seperti halnya pertarungan fisik. Namun apapun itu, namanya pertarungan adalah ajang untuk mencari pemenang. Gesekan-gesekan pasti terjadi. Dan didunia politik, segala cara dihalalkan untuk menjadi pemenang. Again... apa tidak salah cara begini?

Pemenang pertarungan sumringah, euforia dengan kemenangan. Sedangkah yang kalah, ambil langkah lain sebagai penjegal, atau pengkritik, atau oposisi. Efeknya? pertarungan perdebatan kembali disajikan ke hadapan publik. Terang saja hal ini membawa dampak penyesalan bagi rakyat. Kapan pemimpin terpilih melaksanakan visi dan misi? Kapan mimpi rakyat yang termakan suara manis terwujud?

Terus? Rakyat nonton sajalah....

Begini cara untuk menekan angka kerakusan akan kekuasaan:

1. Samakan penghasilan pemimpin itu dengan standar UMR yang berlaku. Tidak ada tunjangan-tunjangan bonus, tanpa insentif pensiunan setelah lengser. Tidak ada rumah dinas, mobil dinas, ataupun fasilitas mewah lain. Dan beri sebutan 'upah' bukan gaji!
 Dari upah yang diterima, 10% disedekahkan lagi ke anak yatim dan kaum miskin. Ini juga harus diterapkan keseluruh jajarannya di pemerintahan.

2... dan seterusnya... isi sendiri!!!


Semoga suatu hari nanti ada pemimpin seperti khalifah. Atau... tetaplah bermimpi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons